Kebudayaan Indonesia

Minggu, 18 Maret 2018

RUMAH ADAT KALIMANTAN BARAT


Rumah Adat Kalimantan Barat


Kalimantan Barat terletak di bagian barat Pulau Kalimantan dengan ibukota di Pontianak. Di provinsi ini terdapat banyak sungai, baik besar maupun kecil. Oleh karena itu, provinsi ini dikenal juga dengan provinsi ‘seribu sungai’.

Rumah Adat Kalimantan Barat


























Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan Malaysia di daerah Serawak. Kalimantan Barat terdiri dari 12 kabupaten dan 6 kota. Kabupatennya yaitu Kabupaten Bengkayang, Kapus Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Mempawah, Kubu Raya, Landak, Melawi, Sambas, Sanggau, Sekadau dan Sintang. Empat kota yang terdapat di Kalimantan Barat yaitu Kota Ketapang, Mempawah, Pontianak, Sambas, Sintang, dan Singkawang.
Advertisement

Baca Juga : Rumah Adat Kalimantan Timur 

Suku mayoritas di Kalimantan Barat adalah Suku Dayak dan Suku Melayu. Suku Dayak bermata pencarian sebagai petani dengan sistem ladang berpindah. Bersamaan dengan memulai kegiatan berladang, Suku Dayak juga akan membuat rumah sementara. Rumah ini akan digunakan sebagai tempat tinggal sementara, meskipun demikian, setiap keluarga besar tetap mempunyai rumah tetap sendiri. Rumah tetap tersebutlah yang menjadi Rumah Adat Kalimantan Barat.

Advertisement

Rumah Panjang

Dalam bahasa Dayak Kanayatn, Rumah Adat Kalimantan Barat disebut dengan rumah Radakng atau rumah Panjang.  Sesuai namanya, rumah adat ini merupakan rumah panggung setinggi 5-8 meter dari permukaan tanah dan berbentuk persegi panjang dengan panjang hingga 180 meter dan lebar hingga 30 meter. 

Dibangunnya rumah adat Panjang dimaksudkan untuk melindungi keluarga dari serangan suku-suku lain, menghindari serangan binatang buas, dan sebagai tindakan antisipasi ketika terjadi banjir akibat meluapnya sungai.

Rumah Panjang merupakan gambaran adat istiadat dan sosial Suku Dayak yang terdapat di Kalimantan Barat. Material utama Rumah Adat Kalimantan Barat ini adalah kayu. Rumah adat ini didiami satu keluarga inti dan beberapa keluarga lainnya. Setiap keluarga menempati satu kamar. Selain sebagai tempat tinggal beberapa keluarga, rumah Panjang juga digunakan untuk kegiatan bermasyarakat. Termasuk sebagai tempat pertemuan-pertemuan masyarakat, upacara adat, dan ritual-ritual adat Suku Dayak.

Konstruksi rumah

Rumah adat Kalimantan Barat memiliki konstruksi bangunan yang unik. Ada 3 bagian utama dalam kontruksi rumah ini, yaitu :
  1. Tangga : disebut juga hejot. Jumlah tangga haruslah ganjil, umumnya terdapat 3 tangga dalam 1 rumah, yaitu di bagian depan rumah serta di bagian ujung kiri dan kanan rumah. Namun demikian hal ini masih tergantung dengan ukuran rumah. Semakin besar rumah, jumlah tangganya juga akan semakin banyak.
  2. Badan rumah : rumah Panjang dibangun menggunakan kayu Ulin yang kokoh dan dapat bertahan hingga ratusan tahun. Setiap ruangan disekat-sekat. Penyekatnya merupakan dinding dari papan kayu.
  3. Lantai : lantai rumah biasanya terbuat dari bambu, belahan batang pinang atau kayu bulat sebesar pergelangan tangan.

Pembagian ruangan

Rumah adat Kalimantan Barat terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
  1. Pante: teras rumah. Pante terdapat di depan rumah dengan atap yang menjorok ke luar. Bagian ini berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan upacara adat, tempat menjemur padi dan pakaian.
  2. Samik: ruang tamu. Di ruangan ini terdapat satu pene, yaitu meja berbentuk lingkaran yang digunakan untuk meletakkan hidangan saat menerima tamu.
  3. Ruang keluarga. Ruangan ini berukuran panjang 6 meter dan lebar 6 meter. Ruangan ini berbentuk persegi panjang dan terletah di bagian tengah rumah. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga untuk melakukan berbagai kegiatan bersama.
  4. Kamar tidur. Kamar tidur terletak di sepanajng rumah secara berjejeran. Kamar tidur orang tua berada di ujung aliran sungai, kemudian berderet hingga yang paling ujung hilir sungai. Bagian paling ujung hilir sungai harus didiami oleh anak bungsu.
  5. Bagian belakang rumah. Digunakan sebagai dapur dan tempat untuk menyimpan hasil panen dan alat-alat pertanian. Dapur harus menghadap ke aliran sungai. Hal ini dipercaya akan mendatangkan rezeki.

Filosofi Rumah Adat Kalimantan Barat

Sesuai dengan bentuk dan peruntukannya, rumah adat Kalimantan Barat menggambarkan sifat kebersamaan dan toleransi antar setiap anggota keluarga.

Gambar Rumah Adat Kalimantan Barat






















Bagian hulu rumah harus searah dengan matahari terbit, sedangkan bagian hilir rumah harus searah dengan matahari terbenam. Hal tersebut melambangkan kerja keras dalam mengarungi kehidupan, mulai dari matahari terbit hingga matahari terbenam.



SUMBER :  http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/03/rumah-adat-kalimantan-barat.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar